nusakini.com-Belitung -Aktifis Kerohanian Islam (Rohis) harus memiliki akhlak dan karakter yang kokoh, serta tumbuh sebagai pribadi berintegritas. Aktivis Rohis juga harus bisa menjadi teladan dalam keseimbangan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengamalan nilai ajaran Islam. 

Pesan ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat menyampaikan laporan pada pembukaan Perkemahan Rohis ke III di Belitung, Selasa (6/11). 

Menurutnya, perkemahan ini adalah wadah silaturahmi dan media tukar menukar informasi antar Rohis SMA/SMK. "Salah satu sessi perkemahan ini, mereka akan berkumpul membincang action plan Rohis mulai di tingkat satuan kerja, hingga nasional," tutur Guru Besar UIN Alaudin Makasar. 

"Rohis adalah pionir perubahan dan menjadi pelopor dalam menambah wawasan keagamaan bagi anggota maupun siswa pada umumnya," sambungnya. 

Perkemahan Rohis merupakan agenda dua tahunan Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam. Perkemahan terakhir dilaksanakan pada 2016 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jawa Barat. Di Cibubur inilah, dibacakan komitmen pengurus Rohis yang menentang dan menolak pemikiran dan aksi radikalisme, yang dikenal dengan “Deklarasi Cibubur”.  

Titik tekan Perkemahan ROHIS III, lanjut Kamaruddin, adalah memperteguh komitmen aksi, setelah dua perkemahan sebelumnya hanya sebagai bentuk responsi keprihatinan terhadap fenomena radikalisme pada saat itu.  

"Kami mendesain bahwa Perkemahan ROHIS III kali ini sebagai tonggak aksi menindaklanjuti kesepakatan-kesepakatan dalam dua Perkemahan ROHIS sebelumnya. Kini saatnya ROHIS beraksi," tegas Kamaruddin. (p/ab)